18 Jul Pemula Wajib Tahu, Berikut Panduan Cara Membuat Desain Kemasan Anda Sendiri
Desain kemasan produk yang baik adalah salah satu hal penting yang harus selalu dipikirkan oleh seorang produsen. Kemasan memang sangat menentukan hasil akhir suatu produk di pasar, bahkan bisa menentukan akankah produk tersebut menjadi laris manis atau tidak. Namun, terdapat beberapa kendala yang membuat produsen umumnya kesulitan dalam menciptakan kemasan yang sesuai keinginan pasar.
Kendala pertama yang sering dihadapi adalah masalah biaya. Yang kedua sekaligus yang tak kalah penting adalah, masalah desain. Sering kali terjadi, seorang produsen memiliki ide kemasan yang menakjubkan, tetapi desainernya tidak mampu mengeksekusi ide tersebut sesuai ekspektasi. Bagi produsen dengan modal berlebih, menyewa jasa tim desain mungkin bisa menjadi pilihan. Namun tidak bagi produsen pemula yang baru memulai bisnisnya.
Oleh karena itu, penting bagi pengusaha pemula untuk belajar membuat desain kemasannya sendiri. Selain bisa menekan biaya, desain yang diidam-idamkan juga bisa tercipta sesuai ekspektasi. Nah, berikut ini panduan step by step untuk mendesain kemasan Anda sendiri.
Daftar Isi
1. Memilih Program Desain Kemasan Yang Tepat
Sebelum mulai merancang kemasan, hal terpenting yang harus dimiliki tentunya adalah fasilitas yang mendukung proses desain, yaitu software atau aplikasi perangkat lunak yang tepat. Memilih program desain yang tepat sangat bergantung pada jenis desain seperti apa yang ingin Anda buat.
Mayoritas perancang desain akan mengirimkan rancangan desain 2D mereka ke produsen dalam format vektor. Hal ini karena file vektor bersifat scalable, sehingga mudah untuk membuat template lainnya dengan menggunakan tool garis dan bentuk pada program vektor. Rekomendasi dan contoh program vektor yang bisa Anda pilih untuk desain jenis ini adalah Adobe Illustrator atau Inkscape.
Lain lagi ceritanya jika Anda ingin memvisualisasikan desain Anda dalam bentuk 3D, sebab sebagian besar software vektor memang dirancang untuk menghasilkan gambar 2D. Namun jangan khawatir, karena Anda dapat menggunakan plugin atau program yang berbeda untuk melakukan desain pada tahap ini. Contoh plugin perangkat lunak untuk illustrator yang dapat membantu Anda membuat desain berformat 3D adalah Esko. Contoh lain yang bisa Anda gunakan untuk membuat desain datar 2D Anda menjadi lebih hidup dengan 3D adalah Cinema 4D.
2. Membuat Template Dieline Untuk Desain Kemasan
Tahukah Anda apa itu dieline? Dieline adalah ilustrasi template datar berupa garis dan bentuk sederhana. Dieline ini biasa disatukan ke dalam program vektor seperti illustrator. Manfaat dieline dalam desain kemasan adalah untuk menunjukkan dimana template kemasan harus dipotong, dimana kemasan harus dilubangi, atau dimana kemasan harus dilipat.
Sebagai tips, Anda bisa menggambar dieline pada layer yang berbeda. Dan sebaiknya, ganti nama lapisan dieline dalam dokumen illustrator Anda menjadi ‘DO NOT PRINT‘, yang merupakan catatan yang jelas bagi produsen bahwa lapisan ini ditujukan untuk pemrosesan pasca cetak.
Perlu diperhatikan juga bahwa dieline ini umumnya digunakan untuk kemasan 3D yang membutuhkan pemrosesan seperti pemotongan, melipat, atau melubangi, contohnya kotak/kardus kemasan, atau bentuk lain yang lebih rumit. Jadi, apabila desain kemasan Anda hanya berupa format 2D (kertas biasa) yang bertujuan untuk langsung ditempelkan pada media atau sekedar diprint saja, Anda bisa melewatkan step ini.
3. Memilih Jenis Bahan Dan Bentuk Kemasan
Desain yang keren akan semakin maksimal jika dipadu padankan dengan bahan yang sesuai. Jenis bahan dan bentuk kemasan yang berbeda akan mempengaruhi desain kemasannya.
Sebagai contoh, jika Anda ingin mendesain kemasan berbentuk botol dari bahan kaca, maka Anda bisa mendesain kemasannya dalam bentuk 2 dimensi (kertas) yang kemudian ditempelkan di luaran kemasan botol tersebut. Kemasan dengan bentuk kotak adalah bentuk yang simpel, sehingga relatif mudah dirancang sebagai template 2D saja.
Contoh lainnya, apabila Anda ingin membuat rancangan desain kemasan untuk item dengan bentuk yang agak rumit seperti tabung, kantong plastik, atau tube, maka Anda memerlukan pengukuran yang akurat dan pemodelan 3D. Hal ini penting agar Anda dapat menilai dengan tepat bagaimana desain akan terlihat, bahkan pada permukaan yang melengkung.
4. Pilih Vendor Yang Tepat
Membuat desain kemasan yang keren sudah, Membuat dieline sudah, memilih jenis bahan dan bentuk kemasan juga sudah. Tinggal satu step terakhir yang tak kalah pentingnya, yaitu memilih vendor!
Penting untuk memilih vendor percetakan yang tepat, karena kesalahan cetak sekecil apapun dapat membuat hasil akhir kemasan Anda tidak sesuai dengan yang sudah dirancang. Jika Anda sudah menemukan vendor yang tepat, jangan lupa untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan vendor Anda. Jelaskan dengan tepat, bagaimana hasil akhir yang Anda inginkan, tanyakan saran mereka terkait bahan terbaik untuk desain kemasan Anda, dan lain sebagainya.
Percetakan juga akan dapat memberi tahu Anda tentang hasil cetak yang sesuai untuk desain Anda. Finishing ini diterapkan setelah template dicetak dan dapat menambahkan dimensi tekstur dan visual tambahan ke paket Anda. Beberapa hasil akhir yang paling populer untuk desain kemasan antara lain yaitu Spot VarnishSpot Varnish yang menciptakan efek gloss, Die Cutting, Lamination atau penambahan lapisan ekstra, Hot or Cold Stamping untuk menambahkan efek warna metalik atau khusus, dan Embossing atau Debossing untuk menambahkan tekstur pada kemasan.
Jangan lupa siapkan gambar desain berkualitas tinggi, setidak-tidaknya 300 DPI. Pastikan pula untuk mengubah grafis RGB, teks, atau warna desain menjadi CMYK. Anda juga bisa memilih preset PDF/X-4 dari menu opsi PDF ketika mengekspor desain Anda. Preset ini akan mempertahankan lapisan dalam desain Anda, yang memungkinkan percetakan untuk membuat beberapa cetakan yang berbeda berjalan dengan mudah, untuk CMYK, warna spot dan lapisan akhir cetak.
Itu dia step by step lengkap untuk Anda produsen pemula yang ingin membuat desain kemasan Anda sendiri. Langkah terakhir yang terpenting adalah, jangan lupa cek kembali! Jika terdapat kesalahn pencetakan atau ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi, Anda dapat memperbaiki kesalahan tersebut dan mengkomunikasikannya dengan pihak vendor atau percetakan.
Selamat mendesain!
No Comments