03 Apr Unicorn dalam Dunia Startup
Unicorn adalah sosok mitologi berbentuk kuda berwarna putih mempunyai tanduk di dahinya. Ia mempunyai dua sayap seperti sayap malaikat, sehingga ia mampu terbang ke langit. Tapi Unicorn dalam dunia mitologi dan dunia Startup berbeda. Istilah Unicorn di dunia startup merujuk kepada sebuah perusahaan digital startup yang mempunyai nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar.
Valuasi Startup ini didapat dari nominal transaksi, jumlah pengguna, teknologi produk, kualitas tim, kompetitor, dan besaran pasar. Berbeda dari Valuasi Perusahaan Konvensional yang sudah terdaftar di bursa saham. Yang berdasar pada nilai perusahaan di bursa saham, nilai dari jenis saham lain yang dimiliki perusahaan, utang perusahaan, dan uang tunai yang dimiliki perusahaan.
Di Indonesia sudah terdapat empat perusahaan startup berlabel unicorn. Mereka adalah Gojek dengan valuasi sebesar 9,5 miliar dollar, Tokopedia (7 miliar dolar), Traveloka (4,1 miliar dolar), dan Bukalapak (1 miliar dolar).
Ada tingkatan valuasi yang lebih besar dari Unicorn, yaitu Decacorn. Istilah Decacorn diberikan pada startup yang mempunyai valuasi lebih dari 10 miliar dolar. Saat ini belum ada startup asli Indonesia yang berhasil menjadi Decacorn.
Tapi di Dunia sendiri ada banyak startup dengan valuasi Decacorn seperti Toutiao atau Bytedance (75 miliar dolar), Uber (72 miliar dolar), Didi Chuxing (56 miliar dolar), WeWork (47 miliar dolar), dan Airbnb (29,3 miliar dolar).
Dan ada Hectacorn sebutan untuk startup bervaluasi di atas 100 miliar dolar. Namun sampai saat ini belum ada startup yang mencapai status Hectacorn. Penyebabnya adalah startup tersebut sudah buru melakukan IPO (initial public offering) di bursa saham, atau diakusisi perusahaan publik.
No Comments